intipena.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur, bersama tim dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Kamis (6/2/2025) untuk meninjau distribusi gas elpiji 3 kilogram.
Sidak dilakukan di tiga titik pangkalan, yakni SPBU 35-42.02 Pontang, PT Serang Timur Raya Kragilan, dan SPBU 35-421.423 Kragilan. Namun, di lokasi-lokasi tersebut tidak terlihat antrean masyarakat karena pangkalan tidak sedang menjual gas elpiji, baik dalam kondisi kosong maupun tersedia.
Dalam sidak ini, Gofur dan rombongan berdiskusi dengan pemilik pangkalan terkait harga dan ketersediaan gas subsidi. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari beberapa daerah di Kabupaten Serang, seperti Cikande dan Kragilan, yang menjual gas elpiji 3 kilogram dengan harga berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu.
Namun, hasil sidak di tiga lokasi yang dikunjungi menunjukkan bahwa harga gas masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 19 ribu. Gofur pun menyatakan akan melanjutkan sidak ke wilayah lain, terutama daerah pegunungan seperti Gunung Sari, Pabuaran, Baros, dan Petir.
Ia juga menegaskan bahwa pemilik pangkalan dan pengecer tidak boleh menjual gas dengan harga yang memberatkan masyarakat. Menurutnya, di tengah kondisi ekonomi yang sulit, lonjakan harga gas hanya akan semakin membebani warga.
Gofur menyadari bahwa pengawasan distribusi gas subsidi merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah provinsi lebih aktif dalam melihat langsung kondisi di lapangan. Ia juga mengungkapkan bahwa Kadis Koperindag Kabupaten Serang berencana berkoordinasi dengan Dinkopukmperindag Provinsi untuk membahas permasalahan ini.
Sementara itu, Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat, menyatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan Iswana Migas dan Pertamina guna memastikan distribusi gas berjalan lancar. Ia menekankan bahwa sidak ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan gas elpiji.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya penimbunan gas, Adang menegaskan bahwa sejauh ini belum ditemukan indikasi praktik tersebut.
Tidak ada komentar