Lebak – Sebanyak tujuh warga Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh Subdit 1 Ditreskrimum Polda Banten pada Jumat mendatang. Pemanggilan ini terkait aksi mereka yang mengusir penambang tanah merah ilegal yang diduga merusak jalan serta infrastruktur desa.
Aksi pengusiran tersebut berawal dari kemarahan warga terhadap kerusakan jalan akibat aktivitas truk pengangkut tanah merah. Mereka melakukan protes demi menjaga kondisi desa, namun kini harus menghadapi konsekuensi hukum. Warga yang terlibat dalam aksi tersebut dilaporkan atas dugaan tindak pidana penghasutan dan kekerasan terhadap orang serta barang, sebagaimana diatur dalam Pasal 160 dan/atau Pasal 170 KUHP.
Masyarakat Cemas, Aktivis Angkat Bicara
Pemanggilan ini menimbulkan keresahan di kalangan warga. Mereka khawatir tindakan hukum ini justru melindungi pelaku penambangan ilegal yang telah merusak lingkungan dan infrastruktur desa.
Muntadir, seorang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lebak sekaligus warga Desa Mekarsari, mengungkapkan keprihatinannya.
“Kami menolak kekerasan, tetapi aksi warga adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan. Jalan desa kami hancur akibat truk pengangkut tanah merah, sementara aktivitas penambangan itu jelas ilegal,” katanya.
Muntadir juga meminta agar aparat penegak hukum melihat kasus ini secara adil dan menindak para penambang ilegal yang menjadi sumber permasalahan utama.
Harapan Warga untuk Keadilan
Masyarakat Mekarsari berharap polisi tidak berat sebelah dalam menangani kasus ini. Mereka menuntut agar penambang tanah merah ilegal ditindak tegas, mengingat aktivitas mereka tidak hanya merusak jalan, tetapi juga mengancam kesejahteraan serta keselamatan warga.
“Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas,” tegas Muntadir.
Hingga berita ini diturunkan, Polda Banten belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan pemeriksaan terhadap tujuh warga Mekarsari tersebut. Sementara itu, aktivitas penambangan tanah merah di sekitar desa masih menjadi perhatian utama warga serta aktivis lingkungan setempat.
Tidak ada komentar