intipena.com – Pengrajin bambu di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang menjadi aktivitas keseharian yang menghasilkan cuan.
Hal itu dikatakan Kades Sindangheula Suheli bahwa sakitar 60 persen masyarakat Sindangheula beraktivitas sebagai pengrajin sapu lidi terbesar di Provinsi Banten untuk UMKM.
“Alhamdullah, banyak pengrajin dari masyarakat Sindangheula yang seharinya melakukan aktivitas pembuatan sapu lidi,” kata Suheli, kepada Wartawan Kamis (6/2/2024).
Ia menambahkan bahwa produk UMKM di Desanya rata rata sekitar 60 persen masyarakat menjadi pengrajin seperti sapu lidi, bangku yang terbuat dari bambu dan sapu ijuk.
“Dan alhamdulilahnya, produk UMKM sapu lidi ini sudah menjadi sumber penghasilan mereka,” tambahanya.
Selain itu, ia menjelaskan, untuk produk kerajinan UMKM Desa Sindangheula bukan dari sapu lidi saja.
“Untuk produk kita ini seperti, tempat duduk dari bambu, jenis-jenis sapu, seperti sapu injuk, sapu lidi dan masih banyak lagi,” ujar Suheli.
Kemudian, Suheli juga mengungkapkan, untuk pemasaran sapu lidi, pihaknya sudah memasarkan ke wilayah luar Provinsi Banten.
“Kami pasarkan mulai dari serang Banten, kemudian Jakarta, Bekasi, Kerawang pokonya se-Jabodtabek,” ungkapnya.
Adapun untuk harga sapu lidi bervariasi, tergantung dari kualitasnya. “Harga mulai dari Rp5.000 sampai Rp20.000 per sapu,” pungkasnya.
Tidak ada komentar