intipena.com – Miris, sudah hampir sembilan bulan, satu keluarga di Desa Mandaya Kecamatan Carenang Kabupaten Serang terpaksa tinggal di Penampungan Air (Torn Pamsimas) lantaran rumah yang dihuni sebelumnya ambruk terkena cuaca ekstrim.
Romli beserta istri dan keempat anaknya terpaksa menempati tempat tersebut karena keterbatasan Ekonomi yang dialaminya.
Saat ditemui dikediamanya, Romli menerangkan bahwa dirinya sudah mengajukan ke Desa, Namun sampai saat ini belum mendapatkan respon terkait tindak lanjutnya.
“Sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut, sementara saya beserta istri dan anak tinggal di Pamsimas karena belum ada biaya untuk membangun rumah.” ungkapnya pada Jumat 20 Desember 2024.
Lebih lanjut, Ia menceritakan rumah yang sebelumnya tersebut roboh karena sudah lapuk dimakan usia ditambah cuaca seperti hujan serta angin sehingga mengakibatkan roboh dan hanya menyisakan dapur. Untuk pekerjaan sendiri Romli keseharianya buruh serabutan.
Ia berharap kepada pemerintah terkait agar secepatnya menindak lanjuti apa yang dialaminya saat ini.
“Harapan saya supaya pemerintah terkait menagani apa yang saya harapkan, terutama pemerintah desa supaya mengajukan harapan saya ini agar cepat ditangani,” harapnya.
Sementara itu, Pihak Desa Mandaya Rohyani menjelaskan bahwa terkait hal tersebut pihaknya sudah mengajukan ke pihak Kecamatan Carenang Carenang Kabupaten Serang.
“Hampir setiap tahun mengajukan dan ada 20 rumah tidak layak huni, termasuk pak Romli yang saat ini tinggal di torn Pamsimas,”jelasnya.
Di Tahun 2024, kata dia ada 2 kejadian rumah ambruk termasuk Romli yang saat ini memanfaatkan gudang Pamsimas untuk tempat tinggal sementara.
“Di susul lagi kemarin di kampung Watgalih Desa Mandaya terkena angin dan sempat roboh rumahnya, dari pihak desa sudah mengajukan bentuk proposal karena memang yang dua ini prioritas dan sangat urgent.”
Ia menambahkan, mudah-mudahan dengan upaya dari Desa maupun dari pihak lain bisa mengawal program tersebut sehingga bisa terealisasi.
“Intinya dari Desa sudah berupaya dan mengupayakan dan masalah tanah itu milik pribadi,” tutupnya.
Tidak ada komentar