intipena.com – Warga Desa Mekarsari melakukan aksi teatrikal tutup mulut di depan lokasi tambang ilegal yang telah disegel di Kampung Papanggo, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Aksi ini merupakan bentuk protes atas ketidakadilan dalam penegakan hukum yang mereka hadapi di Polda Banten.
Sebagai lambang ketidakberdayaan, warga mengikat tangan mereka dengan tali, mengekspresikan perasaan bahwa hukum tidak berpihak kepada rakyat kecil. Sementara itu, pelaku perusakan lingkungan hingga kini masih bebas dari jeratan hukum.
“Hukum seakan hanya memihak mereka yang berkecukupan. Kami yang memperjuangkan lingkungan sehat malah dikriminalisasi, sedangkan para perusak alam dibiarkan bertahun-tahun,” ujar Muntadir, koordinator aksi.
Aksi ini merupakan reaksi terhadap pemanggilan 17 warga yang dilaporkan oleh pengusaha tambang ilegal ke Ditreskrimum Polda Banten. Kasus yang sebelumnya masih dalam tahap penyelidikan kini telah naik ke tingkat penyidikan. Warga dituduh melakukan penghasutan dan perusakan setelah membakar ban bekas milik tambang ilegal dalam aksi protes mereka.
Namun, laporan warga mengenai aktivitas tambang ilegal yang telah diajukan ke Polres Lebak dan Polda Banten hingga kini belum menunjukkan perkembangan.
Dampak dari tambang ilegal sangat nyata, seperti rusaknya jalan desa, sawah yang terdampak erosi dan sedimentasi, serta meningkatnya risiko longsor dan banjir akibat perubahan struktur tanah.
“Dampaknya bisa kita lihat sendiri, sawah hancur, jalan rusak, dan saat musim hujan seperti sekarang, akses nyaris terputus,” tambah Muntadir.
Merasa diperlakukan tidak adil, warga menuntut aparat penegak hukum agar bersikap adil dan tidak hanya berpihak pada pihak berkepentingan. Mereka juga meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan dan memberikan perlindungan kepada warga yang terancam kriminalisasi.
“Kami memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat Desa Mekarsari yang sedang menghadapi laporan dari pengusaha tambang ilegal. Jangan biarkan hukum hanya berpihak pada mereka yang berkuasa,” tegas Muntadir.****
Tidak ada komentar