Serang – Awal tahun 2025 menjadi momen berat bagi masyarakat Kota Serang, khususnya di Pasar Rau. Harga beras mengalami lonjakan signifikan, bahkan menyentuh angka Rp20.000 per kilogram. Kenaikan ini mengejutkan banyak pihak, terutama pedagang dan konsumen yang mengandalkan beras sebagai kebutuhan pokok sehari-hari.
Berdasarkan data dari Databoks, harga beras kualitas premium kini mencapai Rp24.000 per kilogram, melonjak drastis dari harga sebelumnya yang masih berada di kisaran Rp15.000 per kilogram pada Desember 2024. Sementara itu, beras kualitas medium kini dibanderol Rp22.000 per kilogram, padahal sebulan lalu masih sekitar Rp13.000 per kilogram. Tak hanya itu, harga beras kualitas bawah pun turut terdampak, naik menjadi Rp20.000 per kilogram.
Pedagang dan Konsumen Merasakan Dampaknya
Seorang pedagang di Pasar Panorama, Kota Serang, Sudarja, membenarkan adanya lonjakan harga yang semakin membebani penjual dan pembeli.
“Sudah hampir sebulan harga beras terus naik, dan sekarang lebih tinggi lagi. Saat ini berkisar antara Rp20.000 hingga Rp24.000 per kilogram,” ungkapnya kepada wartawan pada Kamis (9/1/2025).
Kenaikan harga yang tak kunjung mereda ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang dan konsumen. Sudarja mengungkapkan, jika harga terus meningkat, daya beli masyarakat dikhawatirkan akan anjlok secara drastis.
Di sisi lain, Sadah, salah satu pembeli di Pasar Rau, mengaku keberatan dengan harga beras yang terus melambung.
“Beras adalah kebutuhan pokok. Dengan harga yang mahal seperti ini, tentu sangat memberatkan kami sebagai konsumen,” keluhnya.
Ia menambahkan bahwa lonjakan harga beras tidak sebanding dengan pendapatannya, terlebih kebutuhan pokok lainnya juga ikut naik.
“Harga-harga naik, tapi pendapatan tetap. Belum lagi harus membeli kebutuhan lain. Ini semakin menyulitkan,” pungkasnya.
Dengan kondisi ini, masyarakat berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras agar tidak semakin memberatkan kehidupan mereka.
Tidak ada komentar