Serang, Intipena.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten menyatakan dukungan penuh terhadap Program Makan Bergizi Gratis yang digagas sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya pelajar dan keluarga kurang mampu.
Dukungan tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Menurut PMII, program ini bukan sekadar pemenuhan kebutuhan dasar, melainkan langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia unggul sejak dini.
“Program ini menyentuh langsung pada aspek penting, yaitu gizi dan pendidikan. Kami meyakini, pemenuhan gizi yang layak sejak usia sekolah sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan prestasi belajar mereka,” ujar perwakilan PMII UIN SMH Banten dalam keterangannya Jum’at (30/5).
Sebagai organisasi kepemudaan yang berakar pada nilai-nilai perjuangan dan pengabdian, PMII UIN SMH Banten juga menekankan pentingnya partisipasi aktif mahasiswa dalam menyukseskan program ini. Bentuk dukungan dilakukan melalui kampanye sosial, edukasi gizi, dan keterlibatan kader di tingkat masyarakat.
PMII juga menyoroti pentingnya aspek transparansi dan efektivitas dalam pelaksanaan program agar tepat sasaran dan benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan.
“Kami mendorong agar proses distribusi makanan bergizi dilakukan secara adil dan melibatkan masyarakat lokal agar manfaatnya terasa langsung. Jangan sampai program bagus ini hanya berhenti di atas kertas,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PMII UIN SMH Banten turut menyinggung persoalan stunting yang masih menghantui Provinsi Banten. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, prevalensi stunting di Banten tercatat sebesar 21,7%, masih di atas ambang batas 20% yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Angka ini menunjukkan bahwa masalah kekurangan gizi kronis masih menjadi tantangan besar. Program Makan Bergizi Gratis bisa menjadi solusi konkret dalam menekan prevalensi stunting di kalangan anak-anak sekolah, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu,” tambahnya.
PMII berharap program ini tidak hanya menjadi agenda jangka pendek, tetapi bisa berkelanjutan dan mendapat dukungan lintas sektor. Mahasiswa juga menyatakan siap mengawal pelaksanaan program agar benar-benar membawa dampak positif.
“Dukungan ini kami berikan sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masa depan generasi bangsa. Kami berharap program ini dapat menjadi bagian dari solusi nyata atas ketimpangan sosial, masalah gizi buruk, dan rendahnya akses makanan sehat bagi kelompok rentan,” pungkasnya.
Dengan pernyataan sikap ini, PMII UIN SMH Banten mempertegas posisinya sebagai elemen mahasiswa yang aktif terlibat dalam mendorong kebijakan pro-rakyat dan turut membangun masyarakat dari akar rumput.
(Tis/Red)
Tidak ada komentar