intipena.com – Kepala Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Sad’i, angkat bicara perihal keberadaan pagar laut sepanjang 4 kilometer yang ada di wilayahnya.
Ia mengatakan, pagar laut tersebut dipasang sendiri oleh nelayan pada tahun 2023, untuk menghindari empang dari potensi abrasi.
“Terkait pemagaran itu awalnya memang ada beberapa bambu, sehingga saya tegor untuk apa ini bambu. Jadi ternyata kata nelayan itu untuk jaga abrasi,” ujarnya kepada wartawan, saat ditemui di Kantornya, Kamis, (30/1/2025).
Baca juga:Wakil Ketua DPRD dan DKP Kabupaten Serang Tinjau Pagar Laut di Tanara
“Jadi nggak ada kaitannya (dengan PIK 2), bohong itu kalau ada kaitan bohong,” sambungnya.
Menurutnya, alasan nelayan memasang pagar laut untuk mencegah terjadinya abrasi, merupakan sesuatu yang wajar.
“Kalau memang itu tujuan nelayan yaitu untuk menjaga abrasi, masuk juga. Karena di situ kan lumpur, kalau memang kita jalan pinggir ya jelas itu susah lewatnya,” ucapnya.
Baca juga:Pagar Laut Sepanjang 4 Kilometer di Tanara Ternyata Ada Sejak Tahun 2023
Dirinya menyebut, awalnya hanya terdapat dua unit mobil truk yang memuat bambu untuk di pasang di laut tanara.
“Kalau saya liat sih waktu 2023 itu, ada satu atau dua mobil truk,” tuturnya.
“Jadi dikiranya jaga abrasi aja, karena udah ngobrol kita dengan para nelayan yang memasang bambu, untuk selanjutnya saya nggak tahu,” jelasnya.
Saat disinggung perihal tudingan dirinya mendapat uang atas pemagaran laut, Ia menyebut hal itu adalah uang kompensasi.
“Itu kan kompensasi, karena ya para warga minta kompensasi sehingga dikasihlah sama itu tuh (Mantan Kepala Desa),” ucapnya.
Adapun mengenai jumlah uang kompensasi, Sad’i mengatakan, sebesar Rp20 juta yang dibagikan kepada warga, mushola, majelis, dan juga masjid.
“Untuk berapa warganya nggak kehitung, pokoknya habis aja. Saya juga tujuh amplop dikasih sama warga-warga. Ada yang masjid aja Rp2 juta, terus Rp1 juta juga ada,” tandasnya.
Baca juga:Pemagaran Misterius di Perairan Laut Tangerang Ternyata Sejak Agustus 2024
Sementara itu, Kasi Pemdes Kecamatan Tanara Arudin Sukriawan mengatakan belum mengetahui pasti terkait Pagar Laut di wilayahnya.
“Ya kalau memang sepanjang itu mengganggu aktivitas dan merugikan nelayan tentu pihak kecamatan akan bersikap dan kordinasi bagaimana laut kita kondusif dan bisa dimanfaatkan.”ungkapnya.
Untuk itu, pihak Kecamatan akan melakukan investigasi bersama sama dan pihaknya akan mensosialisakan terkait adanya tindakan tindakan yang merugikan masyarakat.
Disinggung soal adanya patok PT Binuang Grup ditengah Manggrov, pihak Kecamatan belum mengetahui dan ijin tersebut belum pernah ada.
“Kita akan kordinasikan dengan pihak desa, karena soal adanya PT Binuang Group itu kita belum mengetahuinya.”ujarnya.
Tidak ada komentar