Warga Carenang Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

waktu baca 2 minutes
Kamis, 23 Jan 2025 22:53 0 14 intipena.com

Intipena.com – Warga Desa Pamanuk, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten, mengeluhkan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg.

hal itu dikeluhkan salah satu warga Desa Pamanuk Ridwan bahwa terjadi kelangkaan tersebut sejak dua pekan ini, bahkan ia untuk kebutuhan dalam satu bulan saja membutuhkan empat tabung gas elpiji 3 kg.

“kalau saya sih kebutuhannya untuk dapur rumah tangga saja.”katanya kepada wartawan pada, Kamis  (23/1/2025).

Ia mengatakan setiap membeli gas elpiji selalu ke pangkalan karena dianggap jaraknya dekat dan harganya juga cukup terjangkau.

“Untuk harga gas elpiji sendiri selalu mengambil dari pangkalan seharga Rp.19.000.” kata dia.

Menurutnya, harga di warung eceran itu lebih tinggi karena harganya sendiri sekitar Rp 23.000, maka dari itu, ia lebih memilih langsung ke pangkalan.

Ia menuturkan, kelangkaan Gas Elpiji ini terjadi tidak biasanya karena kata dia, orang dari luar Desa Pamanuk saja banyak yang nyari.

“Terjadi sejak dua minggu, orang jauh pada nyari disini sudah gak ada ya susah.”tuturnya.

Ia berharap terkait kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg ini dapat di selesaikan dan ia juga meminta kepada pihak pemerintah agar secepatnya merespon.

“Saya sih kerjasamanya aja lah, baik orang dinasnya atau sama agen, jadi kalau mau ada seperti ini biar masyarakat gak kaget.” katanya

“saya juga berharap ya jangan seperti ini gitu kedepanya, karena ya masyarakat susah gitu loh cari sampe kemana mana, ya kalo disini gak ada ya cari kemana mana juga susah.”harapnya.

Selain itu, Yusa Pengecer Gas Elpiji 3 Kg mengatakan bahwa rata rata satu rumah itu membutuhkannya satu tabung gas, sementara ditempatnya ada empat RT, ia pun tidak bisa mengcover kebutuhan warga.

“Dengan pengecer seperti saya sekitar mengisi tiga sampai empat warung lah dan itu tidak tercover.”ujarnya.

Bahkan, kata dia, dari kampung tetangga saja datang karena ditempatnya tidak ada.

“jadi ciri ciri kelangkaan Gas secara menyeluruh ketika ada konsumen di luar kampung desa kita, ya gak biasa beli ini beli.”terangnya.

Sementara itu, Pemilik Pangkalan Desa Pamanuk Sodikin menjelaskan setiap pangkalan itu ada per wilayahnya dan aturannya.

“Jadi kan setiap pangkalan itu ada untuk daerah masing masing, misalnya saya ini untuk desa pamanuk maksudnya desa pamanuk ini jangan sampai orang lain itu masuk ke dalam, supaya pangkalan dari luar itu jangan masuk.”jelasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA